8.13.2012

Rizky Hanggono Pantau Anak Lewat Gadget



Rizky Hanggono kabarnya terlalu sibuk hingga hanya bisa memantau anak lewat gadget. Namun langkah Rizky tersebut berdampak buruk pada buah hatinya hingga mengetahui hal-hal yang tidak sewajarnya diketahui anak

Press Release: Film 3 Sekawan

by: Publishing Entertainment Network ( PEN)
Tatzuar Amir Soebagjo


Industri perfilman Indonesia saat ini sudah semakin menyuguhkan keragaman tema, ide ataupun genre.
Salah satu tema yang banyak disajikan di berbagai film Indonesia belakangan ini adalah drama keluarga dan petualangan anak.
Global Pictures, sebagai salah satu rumah produksi baru, kembali mencoba menyuguhkan sebuah film yang menggabungkan antara drama keluarga dan petualangan anak lewat sebuah film berjudul Tiga Sekawan.
Bertempat di kantor Global Pictures di Jalan Taman Empu Sendok no. 21 Senopati, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, pada hari Jumat (10 Agustus 2012) diadakan media gathering sekaligus acara buka puasa bersama terkait pengenalan film Tiga Sekawan.

Tiga Sekawan adalah sebuah film produksi perdana dari Global Pictures, disutradarai oleh sineas pendatang baru, Ivan Alvameiz, yang juga menullis naskah film ini.
Tiga Sekawan bercerita mengenai 3 orang anak yang berbeda karakter dan juga latar belakang sosial.
Ketiga anak itu adalah Zee (Rizky Black), Flo (aktris pendatang baru Stefahani Husen) dan Jo (Dandy Rainaldy).
Flo dan Jo merupakan anak yang dibesarkan di tengah keluarga berkecukupan dan modern, kebalikan dari Zee.
Bila Flo dan Jo  diberikan fasilitas berteknologi mutakhir, Zee justru dibesarkan dengan berbagai mitos yang berkaitan dengan dunia supranatural, mistis dan takhyul.
Mereka bertiga ditemukan di sebuah sekolah negeri dan mereka sama-sama terlibat di organisasi kepanduan (Pramuka) sekolah.  Suatu ketika ketiga sahabat itu mengikuti latihan perkemahan di sebuah desa, tempat asal pembantu keluarga Jo.
Zee yang dibesarkan dengan takhyul dan berbagai mitos dunia supranatural, awalnya enggan untuk bergabung. Akan tetapi nilai persahabatan akhirnya membuat Zee mau ikut kegiatan perkemahan itu.
Dari sinilah Zee, Jo dan Flo akhirnya terlibat dalam suatu petualangan seru dalam membuktikan apakah takhyul dan mitos yang selama ini mereka dengar itu nyata atau hanyalah isapan jempol semata.
Dalam jumpa media, sekaligus buka puasa bersama dengan para jurnalis di kantor Global Pictures sore tadi, terungkap berbagai detail terkait film Tiga Sekawan.


Jumpa media tersebut turut dihadiri oleh para bintang pemeran, sutradara dan produser film Tiga Sekawan, antara lain sutradara Ivan Alvameiz, produser Ferry Noerdin Lawadue, Rizky Hanggono, Virny Ismail, serta tiga aktor cilik Rizky Black, Stefhani Husen dan Dandy Rainaldy.
Menjawab pertanyaan salah satu wartawan yang hadir, sutradara Ivan Alvameiz, menjawab pertanyaan darimana ide untuk film Tiga Sekawan.
“ Film ini berangkat dari sugesti dan doktrin yang kerap ditanamkan oleh para orang tua bahwa anak-anak akan ditemui oleh mahluk semacam hantu, bila melanggar peraturan yang dibuat oleh orang tua. Tapi hal itu dilakukan tanpa adanya pembuktian apakah doktrin tersebut sungguh ada atau tidak, “ papar sutradara Ivan Alvameiz.
Ivan kemudian juga menjawab mengapa dirinya memasukan Dede Yusuf sebagai salah satu pemeran di film ini. Dede Yusuf memang memerankan sebagai Pembina Pramuka di film ini.
“Pramuka adalah sebuah kegiatan ekstrakurikuler yang semakin tidak banyak dilirik orang. Padahal Pramuka itu adalah sebuah institusi yang bisa menjadi wadah pembentukan karakter,”
Terkait dengan pertanyaan seputar keterlibatan Dede Yusuf, produser Ferry Noerdin Lawadue mengatakan bahwa salah satu pertimbangannya adalah Dede Yusuf merupakan pimpinan kwarda (kwartir daerah) Pramuka Jawa Barat, sekaligus pernah menjalani profesi keaktoran.
“Beliau (Dede Yusuf) adalah pemimpin kwarda Pramuka Jawa Barat. Beliau juga merupakan tokoh populer dan pernah jadi bintang film. Kepopuleran dan posisi beliau sangat membantu film ini nantinya. Kami juga merencanakan untuk bekerjasama dengan organisasi kepramukaan di berbagai daerah, “ ujar Ferry Noerdin.

Awalnya film ini akan memakai judul Ghost, karena memasukkan unsur supranatural yang menjadi bagian konflik di filmnya.
Akan tetapi judulnya berubah, salah satu dasarnya adalah permintaan Dede Yusuf.
“Awalnya judul film ini adalah Ghost. Tapi Dede Yusuf keberatan bermain dalam film berjudul begitu. Setelah diubah, beliau malah mau bermain dalam 4 scenes yang awalnya cuma satu scene saja, “ Ferry Noerdin melanjutkan.
Dipilihnya tema melawan mitos hantu merupakan pilihan sutradara, karena hantu merupakan hal yag dekat dengan kehidupan masyarakat Indonesia sehari hari dan juga sering dibicarakan.
Rizky Hanggono yang memerankan karakter Papa Bo (ayah karakter Jo) mengatakan bahwa hantu juga mewakili sebuah simbol.
“Banyak pesan positif dalam film ini. Takut akan hantu di sini juga merupakan sebuah simbolisasi bahwa anak-anak takut akan sesuatu yang tidak pasti. Hantu adalah sesuatu yang tidak pasti, jadi di film Tiga Sekawan ini, anak-anak diberi suatu pemahaman agar tidak takut pada sesuatu yang tidak pasti, “jelas Rizky Hanggono.

Tiga Sekawan melakukan syuting selama 30 shooting days. Meskipun berjumlah total 30 hari syuting, prosesnya sendiri tidak berlangsung secara berurutan.
Syutingnya berlangsung dari April hingga minggu awal Juni 2012, berlokasi di Gunung Puntang, Banjaran, Bandung Selatan. Persentase syuting sebanyak 80% di lokasi Gunung Puntang dan 20% di Jakarta.
Tiga Sekawan turut dibintangi oleh Virny Ismail (Extravaganza), Monica Oemardi ,Tieke Priatnakusumah dan Jason daniels
Film ini sudah mendapat slot tayang pada bulan Oktober 2012 di jaringan bioskop Cineplex 21, tapi belum mendapatkan tanggal tayang pasti.